Advertisement
Viral di Indonesia, Lato-lato Ternyata Dilarang di Amerika Serikat dan Mesir, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Permainan lato-lato sedang menjadi tren di kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, dan menjadi viral di Indonesia ternyata dilarang di Amerika Serikat dan Mesir.
Permainan berbentuk bola yang diadu hingga memunculkan suara khas itu, kini terdengar di berbagai pelosok daerah terutama taman bermain. Pada akhir 1960-an lato-lato atau yang disebut clackers, begitu viral di AS.
Advertisement
Pada awal 70-an, ratusan pembuat mainan telah menjual jutaan clacker di seluruh dunia. Clackers memiliki desain yang mirip dengan boleadoras, senjata pilihan untuk gaucho (koboi Argentina) yang mencoba menangkap guanaco (hewan yang terlihat seperti llama).
Mainan bisa terbuat dari kayu atau logam. Namun, yang terbuat dari plastik akrilik keras, dapat pecah saat terkena benturan dan menjadi pecahan peluru.
Di AS, FDA yang dulu memiliki wewenang untuk melindungi orang dari bermain dengan hal-hal konyol yang salah melalui undang-undang tahun 1966 memaksa mereka untuk melarang mainan yang mengandung bahaya bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas.
BACA JUGA: Mengintip Gaji Karyawan Mixue, Gerai Es Krim Murah yang Viral
Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas di bawah Child Protection and Toy Safety Act yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya.
Sementara itu, di Mesir, lato-lato yang juga disebut sisi balls juga dilarang. Polisi Mesir telah meluncurkan tindakan keras terhadap pedagang kaki lima yang menjual mainan anak-anak populer yang oleh pihak berwenang dianggap menghina presiden negara itu Abdel Fattah al-Sisi.
The clackers, yang telah menjadi mode mainan terbaru di Mesir, telah dijuluki "pendulum Sisi" atau lebih populer dianggap seperti "buah zakar Sisi".
Pemerintah setempat bahkan pada 2017 lalu pernah menangkap puluhan 41 permainan itu dan menyita 1.403 lato-lato.
Kementerian Pendidikan telah memerintahkan para guru untuk menyita anak-anak dari siswa yang bermain dengan mereka di sekolah-sekolah milik negara. Sisi balls viral pada 2013 dan pada 2017 dilarang di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Blokir Konten dan Rekening Tidak Cukup untuk Memberantas Judi Online
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Jadi Pionir PBJ Berkelanjutan
- Sejumlah wilayah di Sleman dan Bantul akan terkena jadwal pemadaman listrik pada Kamis (15/5/2025) pukul 10.00 sampai 13.00 WIB.
- Kantor Pertanahan Sleman Jelaskan Dugaan Kasus Tanah Yang Diperjuangkan Guru Honorer
- Perkiraan Cuaca, Kamis 15 Mei 2025
- Masa Tanam Pertanian Kulonprogo Tidak Terkendala
Advertisement